Sejarah
Singkat Penelitian Akuntansi Keperilakuan Penelitian akuntansi keperilakuan
dapat dikatakan dimulai tahun 1952 ketika Argyris dibiayai oleh the Controllership Foundation meneliti “The Impact of Budgets on People”,
kemudian dilanjutkan lagi oleh Argyris ditahun 1953 dalam jurnal Harvad Business Review dengan judul “Human Problem with Budgets”. Namun,
istilah akuntansi keperilakuan itu sendiri baru muncul pada tahun 1967 dalam
artikel Journal of Accounting Research
oleh Becker yang mereview tulisan cook (1967).
Birnberg
dan Shields (1989) mengindentifikasi ada 5 cabang ilmu yang memberikan
konstribusi terhadap penelitian akuntansi keperilakuan, kelima cabang tersebut
adalah:
1.
Ekonomika
2.
Ilmu Politik
3.
Teori Organisasi (hubungan antar manusia)
4.
Psikologi
5.
Sosiologi Ilmu Dasar Pendukung
Klasifikasi
Isu Penelitian Akuntansi Keperilakuan Klasifikasi isu penelitian menurut
Birnberg dan Shield (1989) dan Meyer dan Rigsby (2001) dikelompokkan atas dasar
aliran (schools) sebagai berikut:
1.
Pengendalian Manajerial
2.
Pemerosesan informasi akuntansi
3.
Perancangan sistem informasi akuntansi
4.
Pengauditan
5.
Sosiologi organisional
6.
Isu lain (etika,budaya,metodologi,dan jalur karir akuntan)
Teori-teori
yang digunakan dalam riset akuntansi keperilakuan ini banyak sekali,
diantaranya yang paling dominan adalah teori motivasi, yang secara garis besar
terdiri dari 3 teori yaitu Content
Theories, yang menjelaskan apa motivasi seseorang dalam bekerja; Process Theories (Expectancy Theories),
yang lebih menfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif
(kesadaran) seseorang untuk bekerja , dan ; Conteporary
Theory.
B. Definisi
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakukan ialah ilmu akuntansi yang
dikomninasikan dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang
mempelajari efek dari perilaku manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data
akuntansi serta pengambilan keputusan usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana
akuntansi bisa mempengaruhi perilaku manusia serta pengambilan keputusan
bisnis.
Definisi
akuntansi keperilakuan adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau
non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan.
Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan keputusan
akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi (misalnya partisipasi
penganggaran, keketatan anggaran, dan karakter sistem informasi) dan fungsi
auditing terhadap perilaku, misalnya pertimbangan (judgment) dan pengambilan
keputusan auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh
dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap
pertimbangan pemakai dan pengambilan keputusan.
Akuntansi
adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi. Keberhasilan
suatu sistem informasi akuntansi tidak lepas dari perilaku manusia selaku
pemakai dan yang memberikan responnya. Perkembangan akuntansi pun tak lepas
dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia
(akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan mengadopsi
bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya psikologi
kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Banyak bukti
empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi
keperilakuan. Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral Research in Accounting
(BRIA) dan Auditing: A Journal of Practice & Theory, sangat mempengaruhi
perkembangan akuntansi keperilakuan sampai saat ini.
Akuntansi
keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari hubungan antara
perilaku manusia dengan sistem informasi akuntansi. Istilah sistem informasi
akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti luas meliputi seluruh desain alat
pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran,
desain akuntansi pertanggungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi
atau sentralisasi, desain kolektibilitas biaya, penilaian kinerja, serta
laporan keuangan.
Pada
intinya adalah akuntansi keperilakuan sangat dibutuhkan pada saat pengambilan
keputusan. Dalam hal ini manfaat yang paling banyak dirasakan oleh seorang
manajer atau tim manajemen.
Dimana
emosi/habit mereka terhadap data-data akuntansi memberikan efek terhadap
keputusan yang akan diambil.
C. Ruang
Lingkup akuntansi Perilaku
Akuntansi
keperilakuan yang juga sebagai bagian dari akuntansi tradisional memiliki peran
untuk mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Hal
tersebut merupakan dimensi akuntansi yang konsen pada perilaku manusia dan
hubungannya dengan desain, konstruksi, dan penggunaan efisiensi system
informasi akuntasi. Akuntansi keperilakuan mempertimbangkan hubungan antara
perilaku manusia dengan system akuntansi, merefleksikan adanya dimensi social
dari organisasi sehingga dengan demikian merupakan suplemen vital terhadap
informasi akuntansi yang harus selalu dilaporkan oleh akuntan.
Adapun
ruang lingkup dari akuntansi keperilakuan yaitu:
1. Aplikasi
dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi system akuntansi,
2. Studi
mengenai reaksi terhadap format dan isi dari pelaporan akuntansi,
3. Cara
bagaimana informasi diproses untuk pengambilan keputusan,
4. Pengembangan
teknik pelaporan untuk mengkomunikasikan perilaku data kepada pengguna,
5. Pengembangan
strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, aspirasi, dan tujuan dari
personal yang menjalankan organisasi.
Secara
umum, ruang lingkup akuntansi keperilakuan dapat digolongkan ke dalam 3
kategori utama:
1. Pengaruh
prilaku manusia pada desain, konstruksi, dan penggunaan system akuntansi,
dimana hal ini menekankan pada bagaimana sikap dan pilosofis dari manajemen
mempengaruhi secara alami pengendalian keuangan dan memfungsikan semua bagian
dalam organisasi.
2. Pengaruh
system akuntansi terhadap perilaku manusia, dimana hal ini menekankan pada
bagaimana system akuntansi berpengaruh terhadap motivasi, produktivitas,
pengambil keputusan, kepuasan kerja, dan kerjasama.
3. Metode
untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk
mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul
istilah freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan). Contohnya perubahan
sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi perlu upaya untuk
sampai pada aplikasi sistem itu sendiri karena bisa jadi ada resistensi di
situ.