Search This Blog

Friday, June 5, 2020

Akuntansi Keperilakuan

Sejarah Singkat Akuntansi Perilaku
Sejarah Singkat Penelitian Akuntansi Keperilakuan Penelitian akuntansi keperilakuan dapat dikatakan dimulai tahun 1952 ketika Argyris dibiayai oleh the Controllership Foundation meneliti “The Impact of Budgets on People”, kemudian dilanjutkan lagi oleh Argyris ditahun 1953 dalam jurnal Harvad Business Review dengan judul “Human Problem with Budgets”. Namun, istilah akuntansi keperilakuan itu sendiri baru muncul pada tahun 1967 dalam artikel Journal of Accounting Research oleh Becker yang mereview tulisan cook (1967).
Birnberg dan Shields (1989) mengindentifikasi ada 5 cabang ilmu yang memberikan konstribusi terhadap penelitian akuntansi keperilakuan, kelima cabang tersebut adalah:
1. Ekonomika
2. Ilmu Politik
3. Teori Organisasi (hubungan antar manusia)
4. Psikologi
5. Sosiologi Ilmu Dasar Pendukung
Klasifikasi Isu Penelitian Akuntansi Keperilakuan Klasifikasi isu penelitian menurut Birnberg dan Shield (1989) dan Meyer dan Rigsby (2001) dikelompokkan atas dasar aliran (schools) sebagai berikut:
1. Pengendalian Manajerial
2. Pemerosesan informasi akuntansi
3. Perancangan sistem informasi akuntansi
4. Pengauditan
5. Sosiologi organisional
6. Isu lain (etika,budaya,metodologi,dan jalur karir akuntan)
Teori-teori yang digunakan dalam riset akuntansi keperilakuan ini banyak sekali, diantaranya yang paling dominan adalah teori motivasi, yang secara garis besar terdiri dari 3 teori yaitu Content Theories, yang menjelaskan apa motivasi seseorang dalam bekerja; Process Theories (Expectancy Theories), yang lebih menfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses kognitif (kesadaran) seseorang untuk bekerja , dan ; Conteporary Theory.
B.  Definisi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakukan ialah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan ilmu sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang mempelajari efek dari perilaku manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta pengambilan keputusan usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa mempengaruhi perilaku manusia serta pengambilan keputusan bisnis.
Definisi akuntansi keperilakuan adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku, misalnya pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan pengambilan keputusan.
Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tidak lepas dari perilaku manusia selaku pemakai dan yang memberikan responnya. Perkembangan akuntansi pun tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya psikologi kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan. Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral Research in Accounting (BRIA) dan Auditing: A Journal of Practice & Theory, sangat mempengaruhi perkembangan akuntansi keperilakuan sampai saat ini.
Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem informasi akuntansi. Istilah sistem informasi akuntansi yang dimaksud di sini dalam arti luas meliputi seluruh desain alat pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem penganggaran, desain akuntansi pertanggungjawaban, desain organisasi seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain kolektibilitas biaya, penilaian kinerja, serta laporan keuangan.
Pada intinya adalah akuntansi keperilakuan sangat dibutuhkan pada saat pengambilan keputusan. Dalam hal ini manfaat yang paling banyak dirasakan oleh seorang manajer atau tim manajemen.
Dimana emosi/habit mereka terhadap data-data akuntansi memberikan efek terhadap keputusan yang akan diambil.
C.  Ruang Lingkup akuntansi Perilaku
Akuntansi keperilakuan yang juga sebagai bagian dari akuntansi tradisional memiliki peran untuk mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Hal tersebut merupakan dimensi akuntansi yang konsen pada perilaku manusia dan hubungannya dengan desain, konstruksi, dan penggunaan efisiensi system informasi akuntasi. Akuntansi keperilakuan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dengan system akuntansi, merefleksikan adanya dimensi social dari organisasi sehingga dengan demikian merupakan suplemen vital terhadap informasi akuntansi yang harus selalu dilaporkan oleh akuntan.
Adapun ruang lingkup dari akuntansi keperilakuan yaitu:
1.      Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan konstruksi system akuntansi,
2.      Studi mengenai reaksi terhadap format dan isi dari pelaporan akuntansi,
3.      Cara bagaimana informasi diproses untuk pengambilan keputusan,
4.      Pengembangan teknik pelaporan untuk mengkomunikasikan perilaku data kepada pengguna,
5.      Pengembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, aspirasi, dan tujuan dari personal yang menjalankan organisasi.
Secara umum, ruang lingkup akuntansi keperilakuan dapat digolongkan ke dalam 3 kategori utama:
1.      Pengaruh prilaku manusia pada desain, konstruksi, dan penggunaan system akuntansi, dimana hal ini menekankan pada bagaimana sikap dan pilosofis dari manajemen mempengaruhi secara alami pengendalian keuangan dan memfungsikan semua bagian dalam organisasi.
2.      Pengaruh system akuntansi terhadap perilaku manusia, dimana hal ini menekankan pada bagaimana system akuntansi berpengaruh terhadap motivasi, produktivitas, pengambil keputusan, kepuasan kerja, dan kerjasama.
3.      Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul istilah freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan). Contohnya perubahan sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi perlu upaya untuk sampai pada aplikasi sistem itu sendiri karena bisa jadi ada resistensi di situ.